RANA adalah lokakarya fotografi 2 hari yang ditujukan untuk fotografer yang sudah mempunya cerita fotonya dan ingin mengembangkan narasi visualnya dengan metode riset untuk fotografi, kerangka berpikir yang lebih kritis dan reflektif serta metode penyuntingan secara kolektif, dipandu oleh mentor Arkademy.
KELANA adalah lokakarya fotografi 5 hari (yang dilaksanakan dalam 2 akhir pekan) yang ditujukan untuk penggiat fotografi yang ingin membuat cerita foto merespon sebuah tempat yang dipandu oleh mentor-mentor Arkademy. Di KELANA para peserta akan dibekali dengan materi riset dan fotografi kritis, studi referensi dan sejarah fotografi serta penyuntingan narasi visual. Hasil akhir dari KELANA adalah sebuah cerita foto yang akan dipresentasikan di malam presentasi karya.
WACANA adalah lokakarya 2 hari yang berfokus pada metode-metode pembacaan foto. Lokakarya ini ditujukan untuk penggiat foto dan siapa saja yang tertarik untuk membaca foto menggunakan pendekatan estetika, literasi visual, sejarah fotografi, serta kerangka berpikir sosiologis-antropologis.
PELITA adalah lokakarya 1 hari yang bertujuan melatih pembacaan dan analisis terhadap foto melalui studi referensi sejarah fotografi. Lokakarya ini ditujukan untuk siapapun yang tertarik dengan pembacaan dan analisis foto dari kacamata literasi visual yang dilengkapi dengan studi referensi sejarah fotografi.
PENA adalah lokakarya 2 hari yang bertujuan melatih kemampuan penulisan narasi teks yang melengkapi narasi visual cerita foto peserta. Lokakarya ini ditujukan untuk siapapun yang tertarik untuk mengeksplorasi pendekatan literasi dan sastra untuk mengembangkan narasi visual yang sudah mereka miliki.
Kami juga terbuka untuk mengadakan lokakarya KELANA dengan tema-tema spesifik, bekerja sama dengan organisasi atau komunitas lain. Beberapa contoh di antaranya adalah KELANA TIM (bekerja sama dengan Taman Ismail Marzuki) untuk merespon rencana revilatisasi TIM, dan KELANA Tentang Tanah, kerja sama dengan WRI Indonesia, menjelajahi kompleksitas isu tanah di daerah-daerah dengan jumlah konflik tanah tertinggi di Indonesia.