RANA Malang

Malang, 2-3 Juni 2018
Bekerja sama dengan @walkingalam

Ke manakah kita akan pergi?

Oleh Galang Anugrah

Pada dasarnya setiap kehidupan tidak ada yang abadi, maka kematian adalah sebuah keniscayaan yang harus dihadapi oleh setiap orang nantinya. Jika kita hidup hanya sementara saja di dunia ini, lantas muncul sebuah pertanyaan, kemana kah kita akan pergi setelah itu?

Imajinasi dunia lain—gambaran kebangkitan kembali umat manusia, dikumpulkan dan digiring berjalan menuju penghakiman—merupakan serangkaian gambaran umum yang selama ini saya dapatkan berasal dari ujaran akan tafsir keagamaan. Meskipun telah ada jawaban-jawaban itu, tetap saja membuat saya tidak mampu menduga secara pasti kemana saya akan pergi nantinya setelah tidak di dunia ini lagi.

Embrace

Oleh Agung Achmad

You are fat. You are thin. You are tall. You are short. You have straight hair. You have curly

hair. You legs are short. Your hip is wide. You have small breasts. You have acnes. Your skin is fair. Your skin is dark. You are Asian. You are Caucasian. You are biracial. You are man. You are woman. You’re masculine. You’re feminine. Tons of unique traits and yet society keep gives you label for being “you”. And you know what? Fuck that. You are who you are. Your unique traits are what make you unique. Don’t let them drag you down. You should be proud of it. Embrace!

Kiblat Rindu

Oleh Tika Kartika

Rindu kerap memaksa langkah terus melaju. Pun ia tanpa jeda mengusik ketenangan hati menjadikannya resah serta gundah. Tak pula rindu menyerah merayu akal. Seolah melupakan lelah, rindu dengan nanar menyeru, meminta, merengek, meronta

: kemari!

Rindu senantiasa memantik semangat agar tak pernah padam, katanya ia harus terus berkobar. Ia menjelma sebagai anak kecil, hidangan lezat, dan bayang-bayang ketentraman, kenyamanan dan keindahan yang tak henti melambai-lambaikan tangan mempersilakan.

Tetapi syaraf, berkat kendali otak, menahan segala gerak yang sepenuhnya dikuasai rasa untuk sejenak tertegun dan berbisik dengan lembut

: pada siapa?

Lagi, kali ini suaranya membelai : atas apa?